Sunday, 6 November 2016

Dimanakah Bhinneka Tunggal Ika?

"Berbeda-beda namun tetap satu", itulah arti semboyan bangsa Indonesia. Semboyan yang telah diperjuangkan oleh pahlawan-pahlawan di masa lalu untuk kemerdekaan Indonesia. Semboyan yang telah menjadi keindahan Indonesia pada masa kemerdekaannya.

Namun, apakah Indonesia sungguh-sungguh sudah merdeka? Secara teknis, mungkin jawabannya adalah iya. Tetapi, melihat kejadian yang terjadi pada tanggal 4 November 2016, 71 tahun setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya, semboyan tersebut seolah-olah menghilang, atau lebih tepatnya dihilangkan oleh orang-orang yang tidak dapat menerima perbedaan yang menjadi ciri khas dan keindahan Indonesia.

Wahai orang-orang yang menodai semboyan Indonesia yang menghiasi Garuda Indonesia,  apa sebenarnya yang kalian "perjuangkan"? Apa sebenarnya yang kalian "bela"? Kalian tinggal di Indonesia, darah Indonesia mengalir di dalam tubuh kalian. Namun, pantaskah kalian menyebut diri kalian sebagai orang Indonesia,  setelah apa yang kalian lakukan terhadap Bhinneka Tunggal Ika?

Indonesia indah karena keberagaman. "Berbeda-beda namun tetap satu", itulah arti Bhinneka Tunggal Ika. Tetapi, kalian telah menodai semboyan ini. Semboyan yang telah diperjuangkan untuk meraih kemerdekaan negara ini. Apakah kalian merupakan orang Indonesia yang sesungguhnya?

Namun demikian, semboyan tersebut masih hidup, walaupun dia ternodai. Dimanakah Bhinneka Tunggal Ika? Dia masih hidup didalam orang-orang yang masih percaya dengan semboyan tersebut. Dia hidup dalam orang-orang yang memperjuangkan arti dari semboyan tersebut. Namun, apakah orang-orang tersebut memiliki kekuatan yang cukup untuk membersihkan noda yang diakibatkan oleh orang-orang yang menodai semboyan tersebut?